miss him so badly...
jadi saya bentuk dia untuk bermain dalam khayal di dalam sana.
hanya dalam angan-angan semuanya terasa ada
jadi saya ciptakan dia berseliweran di awan mimpi nanti malam
jangan pergi jauh-jauh.
paling tidak dalam mimpi yang BASI
Sunday, 28 February 2010
Sunday, 14 February 2010
artefak
ini sebuah artefak
untuk saya dalam usia smp yang mengigil ketakutan di pojok ruangn ditemani ocehan yang membuatnya jadi menyesal memiliki telinga yang peka.
untuk mata saya yang tinggal segaris digelantungi kantung mata tebal sedikit menghitam dan terpaksa menjadi sindiran teman-teman sekelas.
untuk bantal tidur saya yang menjadi penyaring air mata bertahun-tahun lamanya sampai akhirnya punya kekuatan untuk berhenti, bukan berarti galonan air mata sudah terkuras tak bersisa tapi karena galonan perasaan sudah terlanjur tertumpah ruah berlebihan dan akhirnya menyisakan cekungan dalam hati yang lama-lama menjadi bebal.
untuk kamar 3x3 yang setiap pojoknya pernah saya pakai untuk memojok dan merintih lirih sambil memanggil siapapun yang ternyata tak bisa terpanggil.
untuk teman bicara yang belum saatnya saya temukan.
untuk memori saya yang sialnya masih menyisakan ke-5 untuk diatas.
selamat datang kembali pada hari ini.
dengan usia yang jauh bertambah, dengan mata yang sudah mulai terlatih untuk tak memilu, dengan bantal tidur yang tak lagi sama, dengan kamar yang sudah bukan berwarna jingga, dengan teman bicara yang lagi-lagi belum juga ada.
untuk saya dalam usia smp yang mengigil ketakutan di pojok ruangn ditemani ocehan yang membuatnya jadi menyesal memiliki telinga yang peka.
untuk mata saya yang tinggal segaris digelantungi kantung mata tebal sedikit menghitam dan terpaksa menjadi sindiran teman-teman sekelas.
untuk bantal tidur saya yang menjadi penyaring air mata bertahun-tahun lamanya sampai akhirnya punya kekuatan untuk berhenti, bukan berarti galonan air mata sudah terkuras tak bersisa tapi karena galonan perasaan sudah terlanjur tertumpah ruah berlebihan dan akhirnya menyisakan cekungan dalam hati yang lama-lama menjadi bebal.
untuk kamar 3x3 yang setiap pojoknya pernah saya pakai untuk memojok dan merintih lirih sambil memanggil siapapun yang ternyata tak bisa terpanggil.
untuk teman bicara yang belum saatnya saya temukan.
untuk memori saya yang sialnya masih menyisakan ke-5 untuk diatas.
selamat datang kembali pada hari ini.
dengan usia yang jauh bertambah, dengan mata yang sudah mulai terlatih untuk tak memilu, dengan bantal tidur yang tak lagi sama, dengan kamar yang sudah bukan berwarna jingga, dengan teman bicara yang lagi-lagi belum juga ada.
Thursday, 11 February 2010
Thursday, 4 February 2010
fraktal
saat jarak memisahkan..
bukan!!ini bukan hanya lagi terpaut masalah jarak.
jarak adalah lintasan terpendek yang memisahkan dua buah materi.
sedangkan antara saya dan 'siapa' terpaut lintasan berkelok-kelok yang memutar berantakan walalupun sebenarnya diukur penggaris hanyalah dua inchi.
lucunya lagi saya (kita) seakan memilih lintasan membingungkan dan berkelok itu. dati pada menarik garis lurus penanda jarak.
setiap manusia sadar maupun tidak sebenarnya menciptakan pola-pola tersendiri dalam hidupnya. dan saya(kita)memilih fraktal ruwet ini sebagai penyambung keberadaan satu sama lain.
jarak yang hanya dua inchi menjadi berbelas kali lebih panjang.
tapi kita nikmati itu.
jangan bilang-bilang pada 'siapa' saya sedang mengagumi fraktal ruwet berliku ini.
bukan!!ini bukan hanya lagi terpaut masalah jarak.
jarak adalah lintasan terpendek yang memisahkan dua buah materi.
sedangkan antara saya dan 'siapa' terpaut lintasan berkelok-kelok yang memutar berantakan walalupun sebenarnya diukur penggaris hanyalah dua inchi.
lucunya lagi saya (kita) seakan memilih lintasan membingungkan dan berkelok itu. dati pada menarik garis lurus penanda jarak.
setiap manusia sadar maupun tidak sebenarnya menciptakan pola-pola tersendiri dalam hidupnya. dan saya(kita)memilih fraktal ruwet ini sebagai penyambung keberadaan satu sama lain.
jarak yang hanya dua inchi menjadi berbelas kali lebih panjang.
tapi kita nikmati itu.
jangan bilang-bilang pada 'siapa' saya sedang mengagumi fraktal ruwet berliku ini.
menguliti
bahkan hanya untuk menguliti diri, saya membutuhkan tengah malam, pulsa telepon, kabel data sebagai charger baterai, waktu melek 180 jam. dan DIA
beberapa menit kemudian........
beberapa menit kemudian........
atau mungkin ini hanya kalut akibat syndrome: "what's the next big thing"
atau mungkin ini hanya kalut akibat syndrome: "what's the next big thing"
petak-petak"umpat"
sialan!!
saya ingin mengumpat dari kemaren, berhubung tidak bisa karena.......yaa tidak bisa. baru saya mengumpat disini. kebetulan juga hari ini tuhan kasih mukzizat yaitu membolehkan saya ber-sore di rumah.
sialan!!!
payah!!
tdk untuk siapa-siapa. hanya untuk saya sendiri. bukan mengumpat diri. hanya ingin mengumpat.
saya ingin mengumpat dari kemaren, berhubung tidak bisa karena.......yaa tidak bisa. baru saya mengumpat disini. kebetulan juga hari ini tuhan kasih mukzizat yaitu membolehkan saya ber-sore di rumah.
sialan!!!
payah!!
tdk untuk siapa-siapa. hanya untuk saya sendiri. bukan mengumpat diri. hanya ingin mengumpat.
Subscribe to:
Posts (Atom)